Blog

Biar Nggak Rugi, Apa yang Dilakukan Perusahaan Bila Mengalami Over Production?

danain-Apa yang dilakukan perusahaan bila mengalami over production-gambar ilustrasi produksi perusahaan

Apa yang dilakukan perusahaan bila mengalami over production?

Over production bisa menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan. Lantas, apa yang dilakukan perusahaan bila mengalami over production?

Istilah over production sudah tidak asing lagi di dunia industri. Secara garis besar, over production adalah produksi berlebihan yang dilakukan oleh suatu perusahaan.

Dalam banyak kasus, over production biasanya disebabkan oleh adanya kecenderungan untuk membuat produk yang tidak diinginkan oleh pelanggan atau memproduksi sesuatu sebelum diminta oleh pelanggan. Atau dengan kata lain, barang yang diproduksi jauh lebih besar daripada permintaan konsumen.

Saat perusahaan mengalami over production, jumlah persediaan barang akan membengkak. Dampak langsungnya, akan terjadi berbagai masalah dan pemborosan, seperti terciptanya persediaan barang yang tidak perlu, tambahan pekerjaan untuk menangani bahan, butuh tempat penyimpanan tambahan, hingga biaya untuk material serta karyawan.

Baca juga: Cara Mengecek Daftar Nama Blacklist OJK, Apakah ada Nama Kamu di Sana?

Intinya, over production harus segera diatasi oleh perusahaan. Kalau tidak, akan terjadi pemborosan yang berujung pada kerugian finansial.

Nah, setelah membaca penjelasan singkat mengenai over production di atas, kamu mungkin bertanya-tanya, sebenarnya apa yang dilakukan perusahaan bila mengalami over production?

Usut punya usut, ada sejumlah hal yang perlu dilakukan, antara lain:

  1. Menghentikan atau memperlambat kegiatan produksi.
  2. Memperluas wilayah pemasaran.
  3. Meningkatkan aktivitas promosi.
  4. Menambah area penyimpanan produk guna menghindari terjadinya penumpukan barang.

CARA MENCEGAH OVER PRODUCTION

Setelah mengetahui apa yang dilakukan perusahaan bila mengalami over production, kini giliran kami membeberkan cara mencegah over production dalam suatu kegiatan produksi.

Berikut sederet caranya:

Terapkan perencanaan dan proyeksi persediaan

Persediaan barang perlu dikelola dengan baik. Pasalnya, stok barang yang kurang atau malah berlebih berpotensi besar menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan dan proyeksi yang matang terkait persediaan barang.

Pahami sistem persediaan

Faktanya, ada banyak pengusaha yang tidak begitu paham tentang sistem persediaan. Hal tersebut menyebabkan menumpuknya barang di dalam gudang, bahkan sampai kedaluwarsa atau rusak.

Baca juga: Simak, ini Cara Menghitung Bunga Obligasi dengan Langkah yang Sederhana!

Dalam konteks ini, ketidakpahaman akan sistem persediaan tersebut bisa menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Karenanya, perusahaan perlu menentukan sistem persediaan yang cocok dalam menjalankan aktivitasnya, apakah dengan sistem perpetual atau periodik.

Lakukan pengawasan dengan optimal

Dalam bisnis berskala kecil hingga menengah, biasanya pemilik usaha akan mengawasi secara langsung persediaan barang. Akan tetapi, dalam bisnis berskala besar, ada supervisor yang mengambil alih tugas tersebut.

Yang mau kami sampaikan di sini, siapapun yang melakukan pengawasan wajib menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) secara benar, baik dalam hal pencatatan barang masuk dan keluar hingga ketersediaan stok barang. Dengan menerapkannya, kekurangan maupun kelebihan stok barang bisa diminimalisasi.

Buat jadwal persediaan

Membuat jadwal persediaan barang masuk dan keluar juga perlu dilakukan untuk mencegah over production. Keberadaan jadwal tersebut mampu mencegah menumpuknya barang di dalam gudang yang berpotensi rusak bahkan kedaluwarsa.

Baca juga: Penasaran Nggak, Kenapa Mata Uang Indonesia Rendah Dibanding Negara Maju?

Hitung persediaan dengan cermat

Cara mencegah over production yang terakhir, lakukanlah penghitungan persediaan barang dengan cermat. Di sini, pengusaha perlu menghitung jumlah barang yang ada di dalam gudang, apakah stoknya sudah menipis atau malah masih banyak.

Jika sudah menipis, produksi bisa kembali dilakukan sesuai rencana. Namun, jika jumlahnya ternyata masih banyak, ada baiknya untuk menghentikan produksi dan menghabiskannya terlebih dulu.

Bagaimana, sudah paham kan apa yang dilakukan perusahaan bila mengalami over production?

Leave a Reply