Selama ini, mungkin banyak masyarakat yang bertanya-tanya, kenapa mata uang Indonesia rendah dibanding negara lain, khususnya negara maju? Usut punya usut, ternyata ada beberapa hal yang melatarbelakanginya!
Rupiah termasuk salah satu mata uang emerging market yang tergolong dalam soft currency. Penjelasan singkatnya, rupiah adalah mata uang yang punya fluktuasi tinggi dan cenderung melemah akibat situasi politik dan ekonomi negara yang tidak menentu.
Bicara rupiah, pernah kah kamu bertanya-tanya, kenapa mata uang Indonesia rendah ketimbang negara lain, khususnya negara maju seperti Amerika Serikat? Setelah ditelisik, rupanya ada sejumlah faktor yang melatarbelakanginya.
Berikut sederet faktor yang dimaksud, seperti dikutip dari berbagai sumber:
Masifnya barang impor
Rupiah bisa melemah karena masifnya barang impor.
Sebagai gambaran, kalau kamu sering belanja barang dari luar negeri, maka hal itu dapat melemahkan nilai rupiah. Penggunaan dolar Amerika Serikat sebagai media transaksi jadi pemicu utamanya.
Baca juga: Sering Disebut Dalam Dunia Ekonomi, Apa yang Dimaksud Valuta Asing?
Menguatnya kondisi ekonomi negara lain
Rupiah dan dolar Amerika Serikat berjalan tidak selaras. Saat rupiah menguat, maka dolar Amerika Serikat akan melemah. Sebaliknya, ketika dolar Amerika Serikat menguat, maka rupiah akan melemah.
Prinsip satu ini jadi suatu hal yang tak bisa dikendalikan. Oleh sebab itu, saat kondisi Amerika Serikat sedang berada di puncak, maka bisa dipastikan mata uang Indonesia akan melemah di pasar internasional.
Julah utang negara
Jawaban selanjutnya dari pertanyaan kenapa mata uang Indonesia rendah adalah karena utang yang dimiliki negara. Mengingat pembayaran utang biasa dilakukan menggunakan dolar Amerika Serikat, maka rupiah secara otomatis akan melemah saat permintaan terhadap dolar Amerika Serikat mengalami kenaikan.
Kondisi politik
Kondisi politik, baik di dalam maupun luar negeri, juga bisa membuat nilai tukar rupiah melemah di pasar internasional. Misal, saat Indonesia terkena dampak isu politik yang negatif, hal itu bisa memicu turunnya minat investor asing untuk menyuntikkan modalnya di dalam negeri.
Baca juga: Simak, ini Cara Menghitung Bunga Obligasi dengan Langkah yang Sederhana!
Terjadinya resesi atau krisis moneter
Faktor berikutnya adalah karena terjadi resesi atau krisis moneter. Sebagai contoh, saat Indonesia mengalami krisis moneter pada tahun 1998, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sempat mencapai angka tertinggi, yakni belasan ribu rupiah.
BANTU PEMERINTAH KUATKAN RUPIAH!
Setelah mengetahui kenapa mata uang Indonesia rendah dibanding dolar Amerika Serikat, kita sebagai warga negara ada baiknya ikut membantu pemerintah dalam menguatkan rupiah agar tidak makin melemah dari waktu ke waktu. Melansir laman sikapiuangmu.ojk.go.id, setidaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk menyelesaikan masalah ini, antara lain:
- Menghindari pembelian produk impor dan menggantinya dengan produk dalam negeri.
- Harus lebih berani memegang rupiah, hindari menimbun dolar Amerika Serikat.
- Berwirausaha dengan orientasi ekspor.
- Tahan keinginan untuk wisata ke luar negeri, sebaiknya wisata di dalam negeri saja.
Baca juga: Cara Mengecek Daftar Nama Blacklist OJK, Apakah ada Nama Kamu di Sana?
- Berpergian dengan transportasi publik. Cara ini efektif untuk menghemat pemakaian bahan bakar minyak yang diimpor oleh pemerintah.
- Berinvestasi di dalam negeri. Pilih yang tidak bergantung pada kurs dolar Amerika Serikat, seperti Surat Utang Negara (SUN).
- Tidak memanfaatkan kondisi lemahnya rupiah dengan menukarkan rupiah ke mata uang asing, dengan harapan mendapat keuntungan di kemudian hari.
Bagaimana, sudah paham kan kenapa mata uang Indonesia rendah ketimbang negara maju dan langkah yang bisa dilakukan untuk menguatkan rupiah?
Leave a Reply